Data
Base atau yang sering dikenal Basis Data merupakan pengelompokan terpadu dari
sejumlah file data yang saling berkaitan. File data sebenarnya merupakan salah
satu sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan. Berbagai Informasi dapat
diperoleh dengan mengolah data yang disimpan dalam database, dan menjadi
sesuatu yang secara riil mewakili keadaan fisik perusahaan yang sebenarnya.Bisa
dibayangkan jika perusahaan tidak memiliki catatan keuangan atau persediaan barang. Setelah muncul
komputer sebagai alat bantu dalam pemrosesan data maka pemakaian lemari/filling
kabinet diganti dengan media disk atau storage.
Pada jaman modern ini pengolahan
data baik secara manual maupun dengan komputer ditinjau dari kegiatannya
meliputi:
·
Pencatatan
data pada formulir atau dokumen
·
Pengujian
atas kebenaran data
·
Penggolongan
data dalam kategori tertentu
·
Perhitungan
data
·
Perbandingan
data
·
Pembuatan
laporan
·
Penggandaan
Laporan
·
Penyajian
laporan bagi yang membutuhkan
·
Penyimpanan
data untuk dapat diambil kembali jika diperlukan
Kegiatan-kegiatan diatas
merupakan suatu mata rantai yang dilakukan untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan, baik pada sistem pengolahan data secara manual maupun pengolahan
data dengan dukungan komputer.
Perancangan
database diperlukan terutama untuk menghindari permasalahan-permasalahan yang
muncul didalam database . Menurut Henry F. Korth dan Abraham Silberschatz,
masalah yang sering timbul dalam pengelolaan data antara lain:
1. Jumlah
data yang senantiasa bertambah
Jumlah data yang semakin
bertambah dapat menimbulkan masalah,seperti:
·
Masalah memori
·
Kecepatan
pelacakan data menurun
·
Organisasi file
lebih rumit
·
Masalah keamanan
data
2.
Adanya Pengulangan/Duplikasi Data(Data Redundancy)
dan Inkonsistensi Data
File- file dan program aplikasi disusun
oleh programer yang berbeda dalam jangka waktu yang panjang, memungkinkan
adanya perbedaan struktur, format yang tidak kompatibel satu sama lain. Selain
itu dapat juga terjadi duplikasi data, yaitu informasi yang sama yang disimpan
pada beberapa lokasi yang berbeda. Redundansi dapat menyebabkan pemborosan
tempat penyimpanan, perlambatan pelacakan data dan biaya akses data yang
bertambah. Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data, misalnya kalau
nasabah berpindah alamat, mungkin alamat yang baru hanya diperbaiki pada file
rekening tabungan dan tidak pada rekening cek. Hal ini dapat mengakibatkan
kerumitan dalam pengiriman laporan bulanan kepada nasabah.
3.
Disintegrasi antar data atau file-file
Jika hubungan antar data atau file-file
tidak terintegrasi, maka akan menimbulkan masalah-masalah :
·
Pelacakan data
yang saling terkait menjadi rumit (tidak efisien & efektif)
·
Pengolahan
data-data yang saling terkait untuk menghasilkan informasi lambat
·
Duplikasi data
·
Format,struktur
dan kosakata (dictionary)yang tidak seragam & konsisten
·
Memerlukan
banyak biaya & waktu untuk konversi data
·
Incompatibility
antar data
4.
Keamanan data (data security)
Data adalah aset yang
sangat berharga bagi organisasi, maka selayaknya data harus dijaga keamananya
dari :
·
Kerusakan sistem
(system failure)
·
Penyalahgunaan
data oleh pengguna
·
Serangan “virus”
·
Pelanggaran hak
akses oleh pengguna
·
Kerusakan data
·
Data invalid
(out of date )
5.
Keterasingan data
Data
tersebar dalam berbagai file dan mungkin didalam format yang berbeda-beda
menyebabkan sulitnya menulis program-program aplikasi baru untuk mengambil data
yang sesuai. Disini tiap program aplikasi hanya dirancang untuk format dan
striktur data tertentu. Dengan demikian ada data yang tidak dapat
dipakai/diakses oleh bebearapa program aplikasi. Data seperti ini merupakan
data terisolasi.
6.
Akses Data
Secara Simultan.
Dalam rangka memperbaiki kinerja
(performance) keseluruhan sistem dan memperoleh waktu respon yang lebih cepat,
banyak sistem yang memungkinkan sejumlah user untuk meng-update data secara
simultan (serempak/paralel). Dalam lingkungan seperti ini, interraksi berbagai
update secara bersamaan dapat menghasilkan data yang inkonsisten.
7.
Masalah Keutuhan Data
Nilai-nilai data yang disimpan dalam
basis data harus memenuhi tipe-tipe tertentu. Kendala atau batasan konsistensi,
misalnya neraca suatu rekening bank tidak boleh kurang dari Rp. 10.000. Batasan
ini harus diterapkan dan dilaksanankan dengan menambahkan kode yang sesuai
dalam program aplikasi. Akan tetapi jika batasan-batasan baru ditambahkan ,
sulit mengubah program untuk menerapkan batasan-batasan ini, apalagi kalau
batasan-batasan melibatkan beberapa data dalam file-file yang berbeda.
A.
Tujuan
Basis Data
Tujuan awal dan utama dalam
pengelolaan basis data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat
memperoleh/menemukan kembali data dengan mudah
dan cepat. Secara lebih lengkap,
pemanfaatan basis data dilakukan untuk memnuhi sejumlah tujuan (objektif)
seperti berikut ini :
·
Kecepatan
dan Kemudahan (Speed)
Pemanfaatan
basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan,
manipulasi, menampilkan kembali data dengan cepat dan mudah.
·
Efisiensi
Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan
basis data, efisiensi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena kita
dapat melakukan penekanan jumlah redundansi data, baik dengan menerapkan
sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar
kelompok data yang saling berhubungan.
·
Keakuratan
(Accuracy)
Penerapan
aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dan
sebagainya, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat
berguna untuk menekan ketidakakuratan pemasukkan/penyimpanan data.
·
Ketersediaan
(Availability)
Karena
kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang disebar
di banyak lokasi geografis. Data nasabah sebuah bank, misalnya, dipisah-pisah
dan dismpan di lokasi yang sesuai dengan keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan
teknologi jaringan komputer, data yang berada disuatu lokasi/cabang, dapat juga
diakses (menjadi tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.
·
Kelengkapan
(Completeness)
Untuk
mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita
tidak hanya dapat menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan
perubahan struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru
(tabel) atau dengan penamabahan field-field baru pada suatu tabel.
·
Keamanan
(Security)
Untuk
sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan
ketat. Dengan begitu, dapat ditentukan siapa(pemakai) yang boleh menggunakan
basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menetukan jenis-jenis operasi
apa saja yang boleh dilakukannya.
·
Kebersamaan
Pemakaian (Sharability)
Basis data yang
dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat
memenuhi kebutuhan ini, tetapi dengan tetap menjaga/menghindari munculnya
inkonsistensi data dan kondisi deadlock.
MySQL
adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris:
database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar
6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai
perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi
mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana
penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak
sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan
oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya
masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial
Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya.
Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah:
David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
Proses Instalasi MySQL
Pertama buka aplikasi
MySQL yang akan di instal,lalu pilih Instal MySQL Products
Kedua pada Licence
Information klik agree untuk menyetuju
proses Instalasi,next.
Keempat pada Setup Type
pilih Development Defaul,next.
Kelima pada Check
Requrement tunggu sampai download runtime selesai dan next.
Keenam tunggu instalasi komponennya,dan finish.
Ketujuh pada
Instalations tunggu sampai instalasi semua produk selesai,next.
Kedelapan pada Configuration->Server
Configuration Type pilih Development Machine,next
Kesembilan pada MySQL
Server Configuration buat password,next
Klik next
Dan finish
Public Key Infrastructure
BalasHapusVarious Propagation Modes
Production System in Details
Process Model in Operating System
Features of Real Time Operating SystemSix Sigma
Single Pass Assembler for Intel x86
All Point Shortest Path Floyd Algorithm
Introduction to Semantic Nets
Selective Set, Selective Complement and Selective Clear
Second Pass Assembler
BalasHapusSearch Data Structures
RSA Algorithm
Requirements for Message Authentication Codes
Socket Class and ServerSocket Class
Specular Reflection
Types of thread
Thread modes
Testing Object-Oriented Applications