Data dan database merupakan komponen terpenting dalam suatu
sistem informasi manajemen, disamping tentu saja aplikasi untuk sistem
informasi harus tersedia, keduanya saling tergantung. Suatu aplikasi sistem
informasi manajemen tidak ada gunanya jika tidak mempunyai data yang lengkap,
demikian juga sebaliknya jika punya data tetapi tidak mempunyai aplikasi yang
digunakan untuk mengelolanya sehingga tidak dapat dihasilkan suatu laporan,
statistik atau pun informasi.
Prosedur recovery untuk sistem ini ada dua:
Recovery untuk setiap kasus :
State of System Log and Database Corresponding to T0 and T1
Klasifikasi kerusakan
-
Kerusakan transaksi :
-
Logical errors:
transaksi tidak lengkap karena ada kesalahan dalam program
-
System errors:
database harus menghentikan sementara transaksi yang aktif karena ada kondisi
yang tidak diharpkan (mis., deadlock)
-
System crash:
kerusakan listrik atau hardware atau software yang menyebabkan system crash.
-
Penyimpan sementara: I nformasi yang ada di media ini hanya ada selama listrik mengalir
-
Kerusakan disk: akibat dari head diskdrive yang rusak atau
kotor
Algoritma Recovery adalah teknik untuk meyakinkan konsistensi
database dan transaksi atomik dan ketahanan terhadap kerusakan memiliki dua
bagian :
1.
Aksi yang ditempuh selama transaksi berjalan
normal untuk menjamin informasi yang memadai yang kelak dibutuhkan oleh
mekanisme recovery
2.
Aksi ditempuh setelah terjadinya
kerusakan/kegagalan sistem yang dilakukan untuk memulihkan isi database ke
suatu keadaan yang menjamin konsistensi basis data, keatomikan dan ketahanan
Struktur penyimpan
1.
Penyimpan sementara:
- Tidak mampu mengatasi kerusakan sistem
- contoh: main memory, cache memory
2.
Penyimpan tetap:
- Mampu mengatasi kerusakan sistem
- Cnoth : disk, tape, flash memory,
non-volatile (battery backed up) RAM - Penyimpan stabil:
- Bentuk lain dari penyimpanan untuk
mengatas kerusakan sistem
- Pembuatan copy database dan menyimpan di
tempat lain untuk menjaga jika ada kerusakan
Akses data
Blok menunjukkan satuan pentransferan data dari dan
ke disk, dan dapat berisi banyak item / baris data.
Buffer block blok yang menyimpan data sementara
di main memory.
Blok ini bergerak antara disk dan
main memory melalui dua operasi:
-
input(B)
transfer block B ke main memory.
-
output(B)
transfer buffer blok B ke disk, dan menggantikan blok yang lama.
Setiap transaksi Ti mempunyai
area kerja private untuk tempat pengelolaan salinan dari semua item data yang
diubah oleh transaksi.
-
Ti‘ adalah copy data item X dan disebut xi.
Untuk menyederhanakan, setiap item
data disimpan dalam blok tunggal.
Transaksi mentransfer data ke dan
dari area kerja ke buffer dengan operasi :
-
read(X)
memberi harga X dari basis data ke variabel lokal di memori bernama xi.
-
write(X)
memberi harga dari variabel lokal xi ke item data {X}
blok buffer.
-
Jika
blok dimana X berada tidak ada di memori utama,maka lakukan perintah input
(Bx).
Transaksi yang menggunakan kedua
operasi tersebut :
Ti: get vTransfer
read
(A)
A
ß A –
vTransfer
Write (A)
Read (B)
B ß B + vTransfer
Write (B)
Display A
Display B
Recovery and Atomicity
Mengubah database tanpa memastikan bahwa transaksi berhasil
baik akan membuat database dalam keadaan tidak konsisten. Seperti pada contoh
pentransferan uang, transaksi yang mengubah harus berjalan sempurna atau tidak
samasekali. Beberapa operasi output membutuhkan Ti (untuk output A dan B). Kerusakan dapat
terjadi bila salah satu perubahan pada item data tidak terjadi.
Dengan asumsi ruang disk yang dialokasikan
untuk basis data tidak rusak, maka da 3 pilihan skema untuk menjalankan
mekanisme recovery secara otomatis, yaitu :
1.
File
log dengan penundaan pengubahan
2.
File
log dengan pengubahan langsung
3.
Page
bayangan (Shadow paging)
Recovery
berbasis log
Sebuah log
adalah pelindung kestabilan penyimpan.
-
File
log ini berisi log record, yang berkorelasi dengan semua operasi
perubahan pada basis data.
Ketika transaksi Ti mulai,
dalam registernya akan tertulis <Ti start>log record
Sebelum Ti execute write(X),
dalam log record tertulis <Ti, X, V1, V2>, dimana V1
adalah nilai X sebelum ditulis,
dan V2 adalah nilai yang baru dari X.
-
Log
record mencatat bahwa Ti telah melakukan penulisan pada Xj
Xj mempunyai nilai
V1 sebelum ditulis, dan akan bernilaiV2 setelah
transaksi write.
Ketika Ti selesai, log record
menulis <Ti commit>
.
Log record langsung menulis dalam penyimpan
tetap bukan buffer
Duapendekatan penggunaan log
-
Penundaan
modifikasi database
-
Pengubahan
langsung database
Penundaan pengubahan database
Skema penundaan pengubahan database mencatat semua perubahan ke log,
tetapi menunda untuk writes setelah commit.
Anggap transaksi berjalan berurutan
Transaksi mulai dengan menulis record <Ti start> ke log.
Sebuah operasi
write(X) menyimpulkan bahwa di log record telah tertulis <Ti,
X, V>, dimana V adalah nilai baru untuk X
-
Nilai
lama tidak diperlukan dalam skema ini
ketika Ti telah commit, maka
dalam log tertulis <Ti commit>
Akhirnya, log record dibaca dan digunakan untuk
eksekusi penulisan selanjutnya
Selama recovery sesudah rash, sebuah transaksi
butuh penyelesaian <Ti start> dan<Ti commit>
dalam log.
Penulisan ulang transaksi Ti (
redoTi) mengubah nilai data menjadi baru.
Contoh transaksi T0 dan T1 (T0
dieksekusi sebelum T1):
T0: read (A) T1
: read (C)
A: - A - 50 C:- C-
100
Write (A) write (C)
read (B)
B:- B + 50
write (B)
Berikut ditunjukkan log dari 3 transaksi.
Jika ada kegagalan sistem:
1. redo(T0) yang
membuat semua nilai item data yang diubah T0 ke nilai-nilai baru
2. Untuk me-redo transaksi T0
hanya membutuhkan file log yang mengandung dua buah record yang
memuat <T0 start>
dan <T0 commit>
Pengubahan database langsung
Skema immediate database modification
adalah mekanisme dengan perubahan secara langsung ke basisdata meskipun
transaksi masih berlangsung.
Update log record harus ditulis sebelum item
database ditulis
-
Perubahan
aktual ke database tidak diperkenankan sebelum record yang bersesuaian dalam
file log dituliskan ke media penyimpan stabil
-
Sebelum
eksekusi sebuah operasi output(B), record dalam file log yang
berhubungan dengan item data B telah ditulis dalam media penyimpan stabil
-
undo(Ti)
yang merekam kembali nilai semua item data yang diubah oleh transaksi Ti
ke nilai awalnya.
-
redo(Ti)
yang membuat semua nilai item data yang diubah oleh transaksi Ti ke
nilai barunya
Setelah terjadi kerusakan database, skema
recovery akan melihat isi file log untuk mengetahui transaksi mana yang akan
diulangi, dan transaksi mana yang dibatalkan, dengan aturan:
-
Transaksi
Ti harus dikembalikan ke kondisi awal (undo) jika dalam
file log ada record <Ti start>, tetapi
tidak ada record <Ti commit>.
-
Transaksi
Ti harus dituntaskan (redo) jika dalam file log ada record <Ti
start> dan <Ti commit>.
Operasi undo dilaksanakan terlebih dahulu dari
pada redo.
Contoh:
a.
undo
(T0): B kembali bernilai 2000 dan B ke 1000.
b.
undo
(T1) dan redo (T0): C kembali menjadi 700,
dan kemudian A dan B are diset ke 950 dan 2050 .
c.
redo
(T0) dan redo (T1): A dan B di set ke 950
dan 2050 demikian pula C di set
ke 600
Checkpoint
Dalam melakukan redo maupun undo sebuah
transaksi ada beberapa kesulitan :
1. Proses pencarian membutuhkan waktu
2. Sebagian besar transaksi yang perlu
diulangi sudah menuliskan perubahannya ke database sehingga tidak benar-benar
perlu diulangi
Untuk mengurangi beban waktu tambahan ini maka
digunakan checkpointing
3. Menulis semua record log yang sedang
berada di memori utama ke media penyimpanan stabil.
4. Menuliskan semua blok buffer yang
berubah ke disk.
5. Menuliskan record < checkpoint>
di file log ke media penyimpan stabil.
Selama recovery dibutuhkan kepastian bahwa
transaksi Ti mulai sebelum checkpoint :
1. Keberadaan record <checkpoint>
dalam file log memungkinkan sistem menjalankan proses recoverynya dengan lebih
efisien
2. Dari file log dapat diketahui bahwa
transaksi Ti yangmemiliki record <Ti commit>
yang muncul sebelum checkpoint terakhir .
3. Kondisi tersebut menandakan bahwa
perubahan kedalam database telah dituliskan
Untuk teknik recovery dengan perubahan
langsung,maka akan diterapkan ketentuan :
4. Untuk transaksi Ti dan semua
transaksi setelah Ti (dinyatakan sebagai Tk) yang tidak memiliki record <Tk
commit>, jalankan operasi undo(Tk)
5. Untuk transaksi Ti dan semua
transaksi setelah Ti (dinyatakan Tk) yang memiliki record <Tk
commit>,jalankan operasi redo(Tk)
Untuk teknik recovery dengan penundaan
pengubahan, operasi undo tidak dibutuhkan. Karena itu hanya ketentuankedua
yangharus dilakukan yaitu menjalankan operasi redo(Tk)
Contoh:
T1 dapat dilanjutkanT2 dan T3 ulangT4 batalkanShadow PagingShadow paging adalah alternatif lain selain file log yang memerlukan akses ke disk yang lebih sedikit.Dasar pemikiran: merawat dua halaman tabel selama transaksi berlangsung current page table, dan shadow page tableSimpan tabel bayangan dalam penyimpan tetap, dengan demikian jejak transaksi tersimpan.- Shadow page table tidak pernah berubah selama eksekusiPada waktu mulai maka kedua tabel ditandai. Hanya page asli yang digunakan selama eksekusi transaksi berlangsung.Kapanpun halaman ditulis untuk pertama kali- Copy halaman ini diberikan ke halaman yang tidak dipakai.- Halaman sekarang dipakai sebagai sumber untuk di copy- Update dilakukan di copyanContoh Page Table
Tabel asli dan tabel bayangan terbentuk terbentuk setelah transaksiUntuk mengcommit transaksi, harus dilakukan :1. Menjamin semua page data yang ada dalam memori utama yang telah diubah oleh transaksi, disalin ke dalam disk2. Simpan tabel page yang aktif ke disk.3. Simpan alamat disk dari tabel page aktif ke lokasi yang tetap dalam media penyimpanan stabil yang telah berisi alamat tabel page bayangan. Aksi ini melakukan penimpaan pada alamat tabel page bayangan yang lama. Tabel page aktif akan menjadi tabel page yang baru dan transaksi commit.Jika crash terjadi sebelum langkah ke 3 selesai dikerjakan, kita akan kembali ke keadaan sebelum transaksi terjadi. Jika crash terjadi setelah langkah ke 3 maka efek transaksi tersimpan, sehingga redo tidak perlu.Keunggulan dari shadow-paging- Tidak adanya tambahan waktu untuk penulisan record ke dalam file log- Proses recovery lebih cepat karena tidak butuh undo atau redoKelemahannya :- Tambahan waktu untuk proses commitProses commit sebuah transaksi membutuhkan sejumlah blok data untuk direkam, seperti blok data aktual, tabel page aktif dan alamat disk dari tabel page aktif- Pemisahan data ( fragmentasi )Skema shadow paging menyebabkan page database mengubah lokasinya saat terjadi perubahan data, sehingga terjadi fragmentasi data yang dapat memperlambat transfer data dari database ke main memory- Data sampah (garbage)Setelah transaksi tercommit, page database yang berisi data versi lama telah diubah menjadi tidak terakses dan page-page inilah yang disebut sampah- Lebih sulit dalam mengembangkan algoritma supay transaksi berjalan konkurenLebih menggunakan basis logRecovery untuk transaksi konkurenMeskipun banyak transaksi yang terlibat, sistemhanya akan menggunakan sebuah buffer disk dan sebuah file log. Blok untuk buffer akan dipakai secara bersama oleh semua transaksi . Jika sebuah transaksi T telah mengubah item data Q, tidak boleh ad atransaksi lain yang boleh mengubah item data yang sama hingga T telah di-commit atau di-roll back. Dapat memanfaatkan Locking Protocol Dua fase yang ketat, yangmenerapkan penguncian dengan mode exclusive hingga akhir transaksi.File log dapat digunakan untuk meroll back transaksi yang gagal dengan penelusuran mundur untuk setiap record yang terbentuk.Dalam sebuah sistem yang konkuren, record checkpoint dalam file log berbentuk < checkpoint L>
diman L merupakan daftar transaksi yang aktif pada saat checkpoint terjadiKetika sistem melakukan pemulihan data maka yang dilakukan adalah:
- cari undo-list dan redo-list dalam keadaan kosong
- Lakukan penelusuran mundur terhadap file log sampai ditemukannya <checkpoint L> .
Untuk setiap record yang ditemukan :- Jika record adalah <Ti commit>, tambahkan Ti dalam redo-list- Ika record adalah <Ti start>, maka jika Ti tidak ada dalam redo-list, tambahkan Ti dalam undo-list
- Untuk setiap Ti dalam L, jika Ti itidaka ada dalam redo-list, tambahkan Ti dalam undo-list
Begitu kedua daftar terbentuk, maka proses recpovery akan dilakukan dengan langkah-langkah sbb :
- Lakukanpenelusuran mundur sampai ditemukan record <Ti start> untuk setiap transaksiTi dalam undo-list.
- Selama penelusuran, jalankan operasi undo untuk setiap record dalam file log yangmemiliki transaksi Ti pada undo-list.
- Cari record <checkpoint L> terakhir dalam filelog.
- Lakukanpenelusuran maju pada file log mulai dari record <checkpoint L> terakhir dan jalankan operasi .
- redo untuk setiap record dalam file log yang dimiliki transaksi Ti yang ada dalam redo-listContoh RecoveryLanga algorithma recovery dalam file log:<T0 start><T0, A, 0, 10><T0 commit><T1 start><T1, B, 0, 10><T2 start> /* Scan in Step 4 stops here */<T2, C, 0, 10><T2, C, 10, 20><checkpoint {T1, T2}><T3 start><T3, A, 10, 20><T3, D, 0, 10><T3 commit>BackupBerdasarkan waktu pelaksanaan atau strateginya ada 2 jenis operasi backup :
- Backup statis (Offline backup), dimana backup dilakukan dengan lebih dulu menonaktifkan basis data secara keseluruhan.
- Backup statis dapat dilakukan oleh sistem operasi atau dengan program khusus yang diadakan DBMS.- Backup statis dilakukan dengan penyalinan obyek database secara keseluruhan
- Backup dinamis (online backup), dimana backup dilakukan tanpa penonaktifan basis data.
- Backup dinamis dilakukan dengan penyalinan database secara keseluruhan dengan cara selektif, yaitu hanya terhadap tabel-tabel yang mengalami perubahan, misalnya dengan checkpoint- Secara periodik, dbms akan melakukan pembentukan file dump di media penyimpanan stabil yang berisi salinan dari semua tabel sebelum terjadinya perubahanSistem backup jarak jauhRemote backup memungkinkan sistem berjalan terus meskipun penyimpan utama mengalami kerusakan.
Pendeteksian kerusakan:- Harus menerapkan beberap asaluran komunikasi yang independen diantara situs utama dengan situs backup.Pemindahan kendali:- Ketika situs utama mengalami kerusakan situs backup akanmengambil alih pemrosesan menjadi situs primer baruWaktu untuk pemulihan- Jika isi file log pada situs remotebackup menjadi besar sekali proses recovery akan emmakan waktu, untuk dapat diatas dengan melakukan record redo secara periodik- Konfigurasi hot spare dapat membuat proses pengalihan kontrol berlangsung cepatWaktu untuk commit- supaya ada jaminan bahwa perubahan pada transaksi tercommit, sebuah transaksi tidak harus dinyatakan commit sebelum record lognya diterima situs backup.Derajat durabilitas dapat diklasifikasikan sebagai :- One safe. Sebuah transaksi dicommit segera setelah record log tersebut telah ditulis pada situs lokal.- Two very safe. Sebuah transaksi di commit segera setelah record log tersbut telah direkam baik pada situs primer maupun backupnya.Block Storage Operations
State of the Log and Database Corresponding to T0 and T1Portion of the Database Log Corresponding to T0 and T1
Portion of the System Log Corresponding to T0 and T1
State of System Log and Database Corresponding to T0 and T1
Depth First Search of Graph
BalasHapusDelay, Loss, and Throughput in Packet Switching Network
Deadlock Detection with Single Resource
Data Design – Architectural Level
Cursors with its Types
Cubic Bezier Curves
Working Principle of Control Unit with Timing Diagram
Constraint Satisfaction Algorithm
BalasHapusCode Optimization
Code Optimization Technique
IPv6 Datagram Format
Integration Testing and Validation Testing
Goals of Input/Output Software
IEEE 802.11 Medium Access Control
Issues in Designing Human Oriented Names
GUI Architecture of Android Application