Selasa, 22 Oktober 2013

PENGENALAN BASIS DATA DAN INSTALLASI


Data Base atau yang sering dikenal Basis Data merupakan pengelompokan terpadu dari sejumlah file data yang saling berkaitan. File data sebenarnya merupakan salah satu sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan. Berbagai Informasi dapat diperoleh dengan mengolah data yang disimpan dalam database, dan menjadi sesuatu yang secara riil mewakili keadaan fisik perusahaan yang sebenarnya.Bisa dibayangkan jika perusahaan tidak memiliki catatan keuangan  atau persediaan barang. Setelah muncul komputer sebagai alat bantu dalam pemrosesan data maka pemakaian lemari/filling kabinet diganti dengan media disk atau storage.
Pada jaman modern ini pengolahan data baik secara manual maupun dengan komputer ditinjau dari kegiatannya meliputi:
·         Pencatatan data pada formulir atau dokumen
·         Penyusunan data dalam urutan tertentu
·         Pengujian atas kebenaran data
·         Penggolongan data dalam kategori tertentu
·         Perhitungan data
·         Perbandingan data
·         Pembuatan laporan
·         Penggandaan Laporan
·         Penyajian laporan bagi yang membutuhkan
·         Penyimpanan data untuk dapat diambil kembali jika diperlukan

Kegiatan-kegiatan diatas merupakan suatu mata rantai yang dilakukan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan, baik pada sistem pengolahan data secara manual maupun pengolahan data dengan dukungan komputer.
       Perancangan database diperlukan terutama untuk menghindari permasalahan-permasalahan yang muncul didalam database . Menurut Henry F. Korth dan Abraham Silberschatz, masalah yang sering timbul dalam pengelolaan data antara lain:


1.      Jumlah data yang senantiasa bertambah
Jumlah data yang semakin bertambah dapat menimbulkan masalah,seperti:
·         Masalah memori
·         Kecepatan pelacakan data menurun
·         Organisasi file lebih rumit
·         Masalah keamanan data

2.      Adanya Pengulangan/Duplikasi Data(Data Redundancy) dan Inkonsistensi Data
File- file dan program aplikasi disusun oleh programer yang berbeda dalam jangka waktu yang panjang, memungkinkan adanya perbedaan struktur, format yang tidak kompatibel satu sama lain. Selain itu dapat juga terjadi duplikasi data, yaitu informasi yang sama yang disimpan pada beberapa lokasi yang berbeda. Redundansi dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan, perlambatan pelacakan data dan biaya akses data yang bertambah. Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data, misalnya kalau nasabah berpindah alamat, mungkin alamat yang baru hanya diperbaiki pada file rekening tabungan dan tidak pada rekening cek. Hal ini dapat mengakibatkan kerumitan dalam pengiriman laporan bulanan kepada nasabah.

3.      Disintegrasi antar data atau file-file
Jika hubungan antar data atau file-file tidak terintegrasi, maka akan menimbulkan masalah-masalah :
·         Pelacakan data yang saling terkait menjadi rumit (tidak efisien & efektif)
·         Pengolahan data-data yang saling terkait untuk menghasilkan informasi lambat
·         Duplikasi data
·         Format,struktur dan kosakata (dictionary)yang tidak seragam & konsisten
·         Memerlukan banyak biaya & waktu untuk konversi data
·         Incompatibility antar data


4.      Keamanan data (data security)
Data adalah aset yang sangat berharga bagi organisasi, maka selayaknya data harus dijaga keamananya dari :
·         Kerusakan sistem (system failure)
·         Penyalahgunaan data oleh pengguna
·         Serangan    “virus” 
·         Pelanggaran hak akses oleh pengguna
·         Kerusakan data
·         Data invalid (out of date )

5.      Keterasingan data

Data tersebar dalam berbagai file dan mungkin didalam format yang berbeda-beda menyebabkan sulitnya menulis program-program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai. Disini tiap program aplikasi hanya dirancang untuk format dan striktur data tertentu. Dengan demikian ada data yang tidak dapat dipakai/diakses oleh bebearapa program aplikasi. Data seperti ini merupakan data terisolasi.

6.      Akses  Data Secara Simultan.
Dalam rangka memperbaiki kinerja (performance) keseluruhan sistem dan memperoleh waktu respon yang lebih cepat, banyak sistem yang memungkinkan sejumlah user untuk meng-update data secara simultan (serempak/paralel). Dalam lingkungan seperti ini, interraksi berbagai update secara bersamaan dapat menghasilkan data yang inkonsisten.

7.      Masalah Keutuhan Data

Nilai-nilai data yang disimpan dalam basis data harus memenuhi tipe-tipe tertentu. Kendala atau batasan konsistensi, misalnya neraca suatu rekening bank tidak boleh kurang dari Rp. 10.000. Batasan ini harus diterapkan dan dilaksanankan dengan menambahkan kode yang sesuai dalam program aplikasi. Akan tetapi jika batasan-batasan baru ditambahkan , sulit mengubah program untuk menerapkan batasan-batasan ini, apalagi kalau batasan-batasan melibatkan beberapa data dalam file-file yang berbeda.


A.    Tujuan Basis Data

Tujuan awal dan utama dalam pengelolaan basis data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat memperoleh/menemukan kembali data dengan mudah dan cepat. Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memnuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini :
·         Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan, manipulasi, menampilkan kembali data dengan cepat dan mudah.
·         Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan basis data, efisiensi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redundansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.
·         Keakuratan (Accuracy)
Penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan pemasukkan/penyimpanan data.
·         Ketersediaan (Availability)
Karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang disebar di banyak lokasi geografis. Data nasabah sebuah bank, misalnya, dipisah-pisah dan dismpan di lokasi yang sesuai dengan keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer, data yang berada disuatu lokasi/cabang, dapat juga diakses (menjadi tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.
·         Kelengkapan (Completeness)
Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penamabahan field-field baru pada suatu tabel. 
·         Keamanan (Security)
Untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu, dapat ditentukan siapa(pemakai) yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menetukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.
·         Kebersamaan Pemakaian (Sharability)

Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi dengan tetap menjaga/menghindari munculnya inkonsistensi data dan kondisi deadlock.

Pengertian Software DataBase yang digunakan dan Cara Instalasi
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

Proses Instalasi MySQL
Pertama buka aplikasi MySQL yang akan di instal,lalu pilih Instal MySQL Products
Kedua pada Licence Information klik  agree untuk menyetuju proses Instalasi,next.

Ketiga pada Find Latest Products pilih skip dan next.

Keempat pada Setup Type pilih Development Defaul,next.

Kelima pada Check Requrement tunggu sampai download runtime selesai dan next.

Keenam  tunggu instalasi komponennya,dan finish.



Ketujuh pada Instalations tunggu sampai instalasi semua produk selesai,next.

Kedelapan pada Configuration->Server Configuration Type pilih Development Machine,next



Kesembilan pada MySQL Server Configuration buat password,next

Klik next



Dan finish
Ini tampilan MySQL yang telah kita instal

2 komentar: