Kamis, 09 Januari 2014

Review Jurnal "STRUKTUR BASIS DATA UNTUK PELAYANAN TERPADU JASA PELABUHAN"

Peranan pelabuhan sebagai salah satu sentra perekonomian bagi suatu wilayah, setiap saat selalu mengalami peningkatan dan kemajuan dalam semua sektor. Perkembangan ini perlu dicermati dan senantiasa dioptimalkan dengan melakukan berbagai pembenahan, khususnya dari segi pelayanan terhadap pelanggan atau pengguna jasa pelabuhan.
Ada banyak pilihan solusi yang bisa dipilih, salah satunya adalah model pelayanan terpadu. Model pelayanan terpadu ini juga perlu harus didukung oleh sistem basis data yang baik agar pelayanan yang optimal dapat disajikan.
Penelitian ini meneliti struktur database untuk layanan terpadu pelabuhan, khususnya dalam layanan kargo umum di Pelabuhan Teluk Bayur Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada struktur database yang dapat digunakan untuk mendukung layanan tersebut. Model data yang digunakan adalah model data relasional yang normal dan dioptimalkan dengan bantuan skema kanonik. Akhir pandang user adalah produk akhir dari struktur database yang diinginkan dengan menggunakan Borland Delhi 3.0 sebagai program.
Berdasarkan data yang didapat dari penelitian di lapangan kendala utama dari sejumlah pelayanan jasa yang diberikan sejauh ini adalah, ketiadaan sistem basis data yang mendukung agar semua proses bisa berlangsung dengan cepat dan handal. Struktur basis data yang dikemukakan disini adalah struktur basis data relasional, yang dilakukan melalui sejumlah relasi atau tabel dua dimensi.
Normalisasi terhadap aspek-aspek pelayanan jasa yang terkait dengan kapal dan kargo tersebut dilakukan dengan menggunakan skema canonical. Proses normalisasi dengan skema canonical tersebut dilakukan secara bertahap dengan mengeliminasi aspek-aspek redundansi, aspek ketergantungan (transitif maupun fungsi) dan interseksi antar atribut pada setiap penggabungan sudut pandang. 
Beberapa diagram yang diperoleh berdasarkan sejumlah sudut pandang tersebut, selanjutnya dilakukan penggabungan secara bertahap.

1. Sudut Pandang Pertama dari Pengguna
Sudut pandang terhadap kapal, merupakan inspirasi dasar terhadap semua hal yang terkait dengan kargo, tepatnya rinci tentang kargo dan daya muat kapal terhadap kargo.

2. Sudut Pandang Kedua dari Pengguna
Pelayaran dan sandar kapal dalam rangka proses bongkar/muat dilakukan pada beberapa pelabuhan. Minimal akan melibatkan dua pelabuhan yaitu pelabuhan asal.

3. Sudut Pandang Ketiga dari Pengguna
Setiap satu kapal dalam melakukan satu pelayaran hanya dilengkapi dengan satu surat jalan (sebagai ilustrasi dalam penelitian ini nomor surat tersebut direpresentasikan melalui Kode Surat Muatan), yang mana surat ini dikeluarkan/diberikan oleh pihak pelabuhan tempat kapal sandar pada saat kapal memuat dan membongkar kargo.

4. Sudut Pandang Keempat dari Pengguna
kargo-kargo tersebut juga dilengkapi dengan kode kargo yang mana kode ini terutama sekali sangat dibutuhkan oleh agen untuk melacak kepemilikan, dimensi atau tonase serta tanggal pengiriman kargo tersebut.

5. Sudut Pandang Kelima dari Pengguna
kode kargo juga diharapkan dapat memberikan rinci lebih lanjut dari kargo. Untuk itu maka elemen yang ditampilkan pada sudut pandang keempat dari pengguna perlu dirinci lebih lanjut.

6. Sudut Pandang Keenam dari Pengguna
Merupakan bentuk final dari struktur basis data yang diperoleh dari pandangan terakhir.

Perancangan dengan menggunakan model skema canonical, merupakan metoda yang bertitik tolak dari sudut pandang pengguna, sehingga dengan demikian seorang perancang model dapat mengimplementasikan pokok fikirannya melalui bahasa gambar yang relatif lebih komunikatif. Dalam penerapan skema canonical sudut pandang yang diimplementasikan harus dalam bentuk normal ketiga, namun demikian dalam setiap langkah penggabunagn sudut pandang terjadi proses penajaman dan eliminasi terhadap berbagai aspek ketergantungan dan redundansi, sehingga menghasilkan struktur yang optimal.

Sumber: http://jurnal-tip.net/jurnal-resource/file/8.pdf

1 komentar: